Postingan

Metode Mempelajari dan Memahami Ilmu Pengetahuan dalam Islam

Gambar
Oleh : Rabiul Rahman Purba, S.H   Rocky Gerung merupakan tokoh Indonesia, Filsuf atau Intelektual terkenal dengan pemikirannya yang luas dan menguasai berbagai ilmu dan pengetahuan sehingga banyak orang menjulukinya “Profesor (Guru Besar)” walau ia menyatakan hanya sampai ia hanya menyelesaikan studi strata satu dan pernah menjadi Dosen Universitas Indonesia (UI). Kelebihan Rocky Gerung yang sulit ditandingi orang lain khususnya Akademisi yaitu selain ia banyak membaca buku dari berbagai disiplin ilmu yang kebanyakan buku tersebut terbit di luar negeri, ia mampu mengeolah apa yang ia baca dengan gaya bahasanya sendiri dengan memukau dan logis, selain itu ia memiliki kesadaran yang tinggi akan nasib rakyat yang berada di bawah kekuasaan yang berupaya melemahkan demokrasi. Tulisan ini tidak akan memuja dan memuji Rocky Gerung atau membahas sikapnya yang sering mengkeritik pemerintah tetapi pem bahasan ini mengajak kita semua khususnya umat Muslim generasi muda untuk

Benarkah Nabi Muhammad saw Wafat Diracun ?

Gambar
Khaibar merupakan sebuah kota besar yang memiliki benteng dan kebun-kebun sejauh enam puluh hingga delapan puluh mil dari kota Madinah, tepatnya ke arah Utara. Kahibar perkampungan yang cukup berbahaya pada zaman Nabi karena kandang konspirasi dan pengkhianatan, sumber konspirasi.  Penduduk Khaibar adalah orang-orang yang menghimpun pasukan untuk memerangi kaum Muslimin dan mendorong Bani Quraizah untuk melanggar perjanjian damai dengan kaum Muslimin. Dengan sepak terjang mereka ini membuat orang-orang Muslim selalu merasa terancam bahaya, bahkan mereka pernah merancang untuk membunuh Rasulullah saw.  Rasulullah Muhammad saw dan kaum Muslimin memutuskan berangkat ke Khaibar untuk menahlukan Khibar. Imam Ali bin Abi Thalib dipilih Nabi untuk menjadi pemegang bendera dan memimpin penyerbuan ke benteng-benteng Khaibar. Imam Ali berkata ‘Wahai Rasulullah, aku akan memerangi mereka hingga mereka sama seperti kita”. Nabi Muhammad saw berkata “Jangan terburu-buru. Turunlah di pela

Menyingkap Rahasia Tauhid dalam Islam

Gambar
  Firman Allah dalam Q.S Al-Baqarah ayat 163 : وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ Arab-Latin : Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm . Artinya : Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.   A yat ini berkaitan dengan Tauhid dalam Islam. Selain Q.S Al-Baqarah ayat 163 terdapat beberapa ayat lainnya dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan Tauhid yaitu Q.S Al-Insyirah ayat (8), Q.S Al-Qasas ayat 88, Q.S Al-Anbiya ayat 25, Q.S Al-Ikhlas, dan surat lainnya. Hal tersebut membuktikan pentingnya kedudukan Tauhid dalam agama Islam yang harus diterapkan bagi seorang Muslim. Segala tindakan ataupun perbuatan khususnya dalam ibadah kepada Allah mesti dilandasi dengan Tauhid. Tauhid dalam Islam Tauhid berasal dari bahasa Arab yaitu Wahhada Yuwahhidu yang artinya menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Uts aimin adalah menafikan segala sesuat

Al-Qur’an Kalam Allah Bukan Perkataan Nabi

Gambar
P olemik antara Al-Qur’an sebagai Kalam Allah ataukah perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam kembali hangat diperbincangkan di Indonesia. Pertanyaan apakah Al-Qur’an Kalam Allah atau Kalam Nabi awalnya dimunculkan oleh Prof. Fazlur Rachman, Ph.D dalam bukunya “ Islam” yang diterbitkan tahun 1979 oleh University of Chicago. Ia menyebutkan ; “ Al-Qur’an senantiasa menghubungkan Muhammad dengan Allah ketika didalamya dinyatakan otoritas dan dalam sejumlah besar ayat, agama memerintahkan agar mematuhi Allah dan Nabi-Nya ”. Rachman menyatakan ; “ Bagi kaum Muslimin, otoritas Al-Qur’an berada di atas otoritas Nabi sendiri Nabi sendiri, yang keduanya berada di bawah perintah dan kebijaksanannya, sementara dia (Nabi) sendiri hanyalah sebagai periwayatnya. Terdapat sedikit keraguan apakah Nabi sendiri secara cermat membedakan antara lafaz Al-Qur’an dengan ucapan dan tingkah lakunya sendiri dalam kehidupan sehari-hari ”. Ia juga berkata : “ Sesungguhnya Nabi telah

Al-Kafi Kitab Hadis Rujukan Utama Mazhab Syiah

Gambar
KULIAH AL ISLAM. COM  Kitab Hadis Ushul Al-Kafi merupakan kitab hadis terkemuka dan terbesar dikalangan Mazhab Syiah, jika di kalangan Ahlu Sunnah Wal Jamaah (Suni), kitab Hadis Ushul Al-Kafi sejajar dengan Kitab Hadis Sahih Imam Bukahri dan Sahih Imam Muslim. Kitab Hadis Al-Kafi ditulis dan disusun selama 20 tahun oleh Imam Muhammad Ya’qub al-Kulaini (wafat 381 H).  Ilustrasi Muhamamd Yaqub al-Kilani Kitab hadis ini dibagi atas dua bagian yaitu Ushul Al-Kafi dan bagian kedua “ Furu al-Kafi ”. Di dalam kitab hadis ini terdapat 16.000 hadis. Dalam penulisan dan penyusunan hadis kitab hadis Al-Kafi, Al-Kulaini tidak menerapkan “ Al-Jarh wa at-ta’dil ”. Ukuran yang dipakainya adalah tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan kenyamanan hati untuk menerima bahwa hadis-hadis tersebut berasal dari Imam Ahlul Baith. Dalam tradisi Syiah, definisi hadis adalah segala sesuatu yang dinisbatkan kepada Ma’sumah (orang-orang yang suci), selain Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam

Sejarah Agama Bangsa Mesir Kuno dalam Kitab Al Milal Wa Al Nihal

Gambar
KULIAHALISLAM  Imam Syahrastani dalam kitabnya Al Milal wa An-Nihal menjelaskan bahwa pada mulanya bangsa Mesir memuja banyak Dewa namun pada suatu masa seluruh masyarakat Mesir hanya memuja beberapa Dewa yang sama derajatnya. Diantaranya Dewa Peperangan, Dewa Kesuburan, Dewa Cinta dan Kegembiraan, Dewa Matahari dan Dewa Bulan. Sebagaian besar Dewa bangsa Mesir kuno digambarkan berbentuk binatang.  Dewa Air di daerah Fayum dilukiskan dalam bentuk Buaya. Dewa Hummu yang dipuja di daerah Riam dilukiskan dalam bentuk kambing hutan jantan. Dewa Amon yang dipuja oleh penduduk kota Thebe dilukiskan dalam bentuk biri-biri dengan tanduk melengkung sampai menutupi telinganya. Dewa Horis yaitu Dewa Matahari, dilukiskan dalam bentuk Burung Garuda. Ketika pemikiran keagamaan mereka berkembang, mereka menggambarkan Dewa yang mereka puja dalam bentuk manusia berkepala binatang dengan berpakaian seperti pakaian nelayan Mesir, bajunya melilit tubuhnya, dibelakangnya ada ekor seperti bi